Pengertian
tanggung jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum
Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatu, sehingga
bertanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban
menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya atau memberikan jawab
dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah
laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tanggung jawab
bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap
manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab.
Tanggung jawab juga dapat disebut
sebagai keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi apa-apa boleh
dituntut, dipersalahkan, diperkarakan, dsb). Dalam kebudayaan kita, umumnya
"tanggung jawab" diartikan sebagai
keharusan untuk "menanggung" dan "menjawab" dalam pengertian lain
yaitu suatu keharusan untuk menanggung akibat yang ditimbulkan oleh
perilaku seseorang dalam rangka menjawab suatu persoalan.
keharusan untuk "menanggung" dan "menjawab" dalam pengertian lain
yaitu suatu keharusan untuk menanggung akibat yang ditimbulkan oleh
perilaku seseorang dalam rangka menjawab suatu persoalan.
Pengertian tanggung jawab memang seringkali
terasa sulit untuk
menerangkannya dengan tepat. Adakalanya tanggung jawab dikaitkan
dengan keharusan untuk berbuat sesuatu, atau kadang-kadang dihubungkan dengan kesedihan untuk menerima konsekuensi dari suatu perbuatan.Pengertian tanggung jawab selalu berkisar pada kesadaran untuk melakukan, kesediaan untuk melakukan, dan kemampuan untuk melakukan.
menerangkannya dengan tepat. Adakalanya tanggung jawab dikaitkan
dengan keharusan untuk berbuat sesuatu, atau kadang-kadang dihubungkan dengan kesedihan untuk menerima konsekuensi dari suatu perbuatan.Pengertian tanggung jawab selalu berkisar pada kesadaran untuk melakukan, kesediaan untuk melakukan, dan kemampuan untuk melakukan.
Makna tanggung jawab
makna dari istilah tanggung jawab adalah siap
menerima kewajiban atau tugas. Arti tanggung jawab di atas
semestinya sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap orang. Tetapi jika kita
diminta untuk melakukannya sesuai dengan definisi tanggung jawab tadi, maka
seringkali masih merasa sulit, merasa keberatan, bahkan ada orang yang merasa
tidak sanggup jika diberikan kepadanya suatu tanggung jawab.
Pada hakekatnya tanggung jawab
itu tergantung kepada kemampuan. Rasa tanggung jawab sejati haruslah bersumber
pada nilai-nilai asasi kemanusiaan. Nilai-nilai tidak dapat diajarkan secara
langsung.
Tanggung jawab itu adalah
kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi, sebagai akibat perbuatan
pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak lain, atau sebagai
pengabdian, pengorbanan pada pihak lain. Kewajiban beban itu ditujukan untuk
kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain.
Jenis-jenis
tanggung jawab
Manusia itu berjuang memenuhi keperluannya
sendiri atau untuk keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain
dalam masyarakat atau menghadapi lingkungan alam.Dalam usahanya itu manusia
juga menyadari bahwa ada kekuatan lain yang ikut menentukan yaitu kekuasaan
tuhan. Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan
manusia atau hubungan sayang dibuatnya. Atas dasar ini lalu dikenal beberapa
jenis tanggung jawab yaitu :
1. Tanggung jawab terhadap
diri sendiri
Tanggung jawab terhadap diri sendiri menentukan kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri menurur sifat dasarnya manusia adalah mahluk bermoral, tetapi manusia juga pribadi. Karena merupakan seorang pribasi maka manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan sendiri, berangan-angan sendiri. Sebagai perwujudan dari pendapat, perasaan dan angan-angan itu manusia berbuat dan bertindak. Dalam hal ini manusia tidak luput dari kesalahan, kekeliruan, baik yang sengaja maupun yang tidak.
Contoh: apaabila melakukan
kesalahan, maka siap menerima konsekuensinya dan mampu bertanggung jawab, serta
manusia harus mencari makan dan nafkah untuk dirinya sendiri.
2. Tanggung jawab terhadap keluarga
2. Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga merupakan masyarakat kecil. Keluarga terdiri dari suami, ister, ayah, ibu anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarga. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan dan kehidupan.
Contoh: seorang suami yang
harus bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan memberikan
nafkah lahir batin kepada istri dan anak-anaknya sendiri.
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
3. Tanggung jawab terhadap masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain maka ia harus berkomunikasi dengan manusia lain. Sehingga dengan demikian manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya
Ilmu Budaya Dasar – ATA 07/08 Halaman 3 dari 6
mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam masyrakat tersebut. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatannya harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Contoh: sebagai bagian dari suatu masyarakat kita diwajibkan bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan lingkungan dan keamanan lingkungan dengan cara ikut kerja bakti atau gotong royong dalam masyarakat.
4. Tanggung jawab kepada Bangsa / negara
Suatu kenyataan lagi, bahwa tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia tidak dapat berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan itu salah, maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
Contoh: menjaga fasilitas
bangsa, membayar pajak.
5. Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkanuntuk mengisa kehidupannya manusia mempunyai tanggung jawab lngsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. Pelanggaran dari hukum-hukum tersebut akan segera diperingatkan oleh Tuhan dan juka dengan peringatan yang keraspun manusia masih juga tidak menghiraukan maka Tuhan akan melakukan kutukan. Sebab dengan mengabaikan perintah-perintah Tuhan berarti mereka meninggalkan tanggung jawab yang seharusnya dilakukan manusia terhadap Tuhan sebagai penciptanya, bahkan untuk memenuhi tanggung jawab, manusia perlu pengorbanan.
Contoh: tanggung jawab terhadap tuhan adalah
menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya.
Pengertian pengabdian
Pengabdian itu adalah perbuatan
baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan,
cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan
ikhlas. Pengabdian itu hakekatnya adalah rasa tanggung jawab, apabila orang
bekerja keras sehari penuh untuk mencukupi kebutuhan, hal itu berarti mengabdi
kepada keluarga.
Beberapa pengabdian, seperti :
Pengabdian kepada agama atau kepada Tuhan, Pengabdian terhadap negara dan
bangsa, pengabdian terhadap kedua orang tua, dan masih banyak lainnya.
Macam-macam pengabdian
Munculnya pengabdian karena ada
Tanggung Jawab, maka pengabdian dibedakan menjadi beberapa macam antara lain, :
- Pengabdian terhadap Tuhan YME yaitu penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan merupakan perwujudan tanggung jawab yang diikuti oleh pengorbanan.Misalnya : shalat,zakat,puasa.
- Pengabdian kepada Masyarakat, karena manusia hidup dan dibesarkan di dalam masyarakat sehingga pengabdian dan pengorbanan sebagai perwujudan tanggung jawab terhadap masyarakat.
- Pengabdian kepada Raja, yaitu suatu penyerahan diri kepada raja yang melindunginya.
- Pengabdian Kepada Negara, pengabdian yang timbul karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian negara dan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
- Pengabdian kepada harta, karena seseorang menganggap harta yang menghidupinya. Sehinggga tindakannya semata-mata demi harta, bahkan rela berkorban untuk mempertahankan hartanya.
contoh
studi kasusnya yaitu ada seorang anak laki-laki dari keluarga yang tergolong
miskin merantau ke kota. dia bernama uphik. uphik rela bekerja apa saja selama
di kota, asalkan bisa membiayainya semua biaya kehidupannya dikota.
setelah beberapa minggu dikota akhirnya dia bekerja kepada seorang pengusaha
kaya. uphik diterima sebagai supir pribadi keluarga tersebut, karena kejujuran
serta kepolosannya uphik akhirnya bisa diterima di keluarga tersebut sebagai
supir. uphik selalu mengirimkan sebagian gajinya kepada orang tuanya dikampung
dan sebagiannya disimpan seta di tabungnya. uphik dengan niat semulanya yang
ingin bekerja dikota akhirnya benar-benar mengabdi sepenuh hatinya kepada
keluarga pengusaha kaya tersebut. semua kehidupannya mulai berubah secara
perlahan. banyak hal yang bisa ia pelajari dari keluarga tersebut. akhirnya,
dia mengikuti semua ilmu yang pernah ddipelajari selama bekerja di keluarga
pengusaha kaya tersebut. dia muloai membuka usaha. mulai dari kecil-kecilan
akhirnya dia menjadi sukses. kehidupan sosialnya mulai berubah. dia bisa
mengangkat derajat kehidupan ekonomi keluarganya. walalupun telah sukses dia
tidak menjadi sombong.
Contoh pengabdian dalam kehidupan sehari-hari
Contoh sederhana pengabdian dalam
kehidupan sehari-hari adalah misalnya seorang muslim yang berbakti dan mengabdi
kepada tuhannya, ia mau melakukan hal yang diperintahkan oleh tuhannya dan
menjauhi segala larangannya. Selain itu ada pula contoh pengabdian seseorang
kepada rajanya karena selama ini mungkin ia telah bayak dibantu oleh rajanya,
maka dari itu, sebagai balas budi seseorang tersebut kepada rajanya, dengan
cara mengabdi kepada rajanya.
Pengertian pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata
korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti
pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat
kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih suatu
pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata.
Pengorbanan dalam arti pemberian sebagai tanda kebaktian tanpa pamrih dapat
dirasakan bila kit membaca atau mendengarkan kotbah agama.
Pengorbanan merupakan akibat dari
pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan
dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih,
tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Macam-macam pengorbanan
Sebenarnya maksud pengorbanan dan pengabdian beda tipis,
maka dari itu macam pengorbanan tidak jauh dari macam pengabdian. Macam-macam
pengorbanan :
Pengorbanan terhadap Tuhan YME
Pengorbanan kepada Masyarakat
Pengorbanan kepada Raja
Pengorbanan Kepada Negara
Pengorbanan terhadap apa yang ia cintai dan sukai.
Akibat dari pengorbanan
Seseorang yang cinta dan suka
kepada sesuatu, maka seseorang itu mau melakukan pengorbanan apa saja terhadap
sesuatu yang ia cintainya, namun tidak semua pengorbanan berjalan dengan baik,
contoh akibat dari pengorbanan yang berlebihan adalah seseorang itu jadi
tergantung pada apa yang dikehendaki olehnya, menjadi lebih seperti kelihatan
tidak sehat, badanya terlihat lemas, dan mau melakukan apa saja yang
dimintanya. Oleh karena itu, kita perlu pengorbanan, namun jangan berlebihan.
Contoh
pengorbanan
Pengorbanan seorang siswa yang tinggal
disuatu desa terpencil dari keramaian kota untuk mengenyam pendidikan,
pengoraban siswa tersebut lebih berat daripada siswa yang lainnya, dimana ia
harus berjalan kaki sejauh sekitar 5km dari rumahnya menuju sekolahnya. Berbeda
180 derajat dengan kehidupan dikota. Selain itu, siswa tersebut harus berangkat
pagi-pagi buta menuju sekolahnya. Pengorbanan siswa tersebut dutunjkkan hanya
semata-mata untuk memperoleh pendidikan. Dari hal ini kitadapat mengambil
pelajaran bahwa, pengorbanan harus dilakukan dengan ikhlas dan bersungguh hati
dalam menjalankannya, maka semua itu akan menjadi lebih mudah.
Reference: