Minggu, 27 Februari 2011

manusia dan cinta kasih


Cinta kasih
Setiap makhluk yang bernyawa pasti memiliki rasa atau perasaan cinta kasih. Cinta kasih adalah perpaduan kata antara kata cinta dan kata kasih. Menurut kamus umum bahasa indonesia karya w.j.s. poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka(kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tetarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Cinta adalah Cinta kasih adalah penuh pengorbanan, penuh pengampunan, penuh penghargaan dan penuh pengabdian pada sesamanya. Seorang filosof seperti Plato menyebutkan, “Siapa yang tidak terharu oleh cinta, berarti berjalan dalam gelap gulita.”

Menurut Fromm, cinta merupakan seni. Untuk dapat mencintai, seseorang perlu belajar. Bukan saja belajar teori, melainkan juga praktik, sampai keduanya (teori dan praktik) menjadi terpadu sebagai intuisi. Selain itu untuk mampu mencintai seseorang harus menempatkan cinta sebagai tujuan yang tinggi, seperti halnya dalam menguasai seni-seni lainnya.
Cinta adalah penembusan aktif ke dalam pribadi lain hingga mengalami rasa persatuan. Cinta yang matang menurut Fromm memuat beberapa komponen yang saling bergantung satu sama lain, yakni pengasuhan, perhatian, tanggung jawab, dan pengenalan/pengetahuan (dengan segenap akal budi) terhadap pribadi lain.
Unsur cinta
·           Menurut Erich Fromm, cinta mengandung empat unsur yaitu
-          Perhatian, Cinta harus didefinisikan perhatian pada objek yang dicintai.
-          Tanggung jawab, Cinta harus melahirkan sikap bertanggung jawab terhadap objek yang dicintai.
-          Rasa saling menghormati, Cinta harus melahirkan sikap selalu berikhtiar untuk tidak mengecewakan objek yang dicintai.
-          Pengetahuan, Cinta harus melahirkan minat untuk memahami seluk beluk objek yang dicintai.
·           menurut DR sarlito w,sarwono cinta memiliki tiga unsur
keterikatam, keintiman dan kemesraan.
·           Menurut Robert Sternberg – seorang ahli psikologi Unsur Cinta:
-          Keintiman : kedekatan hub
-          Nafsu : secara sexual, cantik,ganteng,dll
-          Komitmen : pernyataan bahwa kau pacarku
Tingkatan Cinta
Ada tiga tingkat cinta.
-          Cinta tingkat rendah adalah cinta kepada sesuatu yang sifatnya sementara, misal cinta kepada harta,
-          Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada makhluk hidup lainnya, seperti cinta kepada orang tua, cinta kepada keluarga, dll.
-          Cinta tingkat tinggi adalah cinta kita yang hakiki, dan hanya kepada-Nya lah cinta kita yang tertinggi, yaitu cinta kepada Allah.
Ada juga tingkatan cinta yang lainnya.
Pertama, cinta atas dasar harapan mendapat sesuatu. Yaitu ketika seorang yang mencintai kekasihnya karena menginginkan sesuatu dari kekasihnya itu. Dan sesuatu yang diinginkannya itu biasanya berujud materi.
Kedua, cinta atas dasar mengharap ridho kekasih. Cinta seperti ini lebih tinggi tingkatannya dari yang pertama. Yaitu mencintai kekasih karena semata mengharap ridhonya. Orang yang memiliki cinta tingkat kedua ini akan melakukan apapun secara sukarela dengan tujuan agar kekasih mendapatkan kebahagiaan.
Ketiga, cinta atas dasar mengharap Ridho Allah sekaligus ridho kekasih. Inilah cinta sejati. Inilah cinta tertinggi. Pada cinta jenis kedua (mengharap ridho kekasih), adakalanya orang tersebut melakukan sesuatu dengan tulus namun apa yang dilakukannya itu tidak diridhoi oleh Allah, Sang Pencipta Cinta. Artinya apa yang dilakukannya itu menyimpang dari aturan-aturan agama.
Bentuk Cinta
Berdasarkan “Triangular Theory of Love” disebutkan beberapa bentuk-bentuk (wajah) cinta, yaitu :
 
Menyukai (liking) atau pertemanan karib (friendship), yang cuma memiliki elemen intimacy. Dalam jenis ini, seseorang merasakan keterikatan, kehangatan, dan kedekatan dengan orang lain tanpa adanya perasaan gairah/nafsu yang menggebu atau komitmen jangka panjang.

Tergila-gila (infatuation) atau pengidolaan (limerence), hanya memiliki elemen passion. Jenis ini disebut juga Infatuated Love, seringkali orang menggambarkannya sebagai “cinta pada pandangan pertama”. Tanpa adanya elemen intimacy dan commitment, cinta jenis ini mudah berlalu.

Cinta hampa (empty love), dengan elemen tunggal commitment di dalamnya. Seringkali cinta yang kuat bisa berubah menjadi empty love, yang tertinggal hanyalah commitment tanpa adanya intimacy dan passion. Cinta jenis ini banyak dijumpai pada kultur masyarakat yang terbiasa dengan perjodohan atau pernikahan yang telah diatur (Era Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih?)

Cinta romantis (romantic love). Cinta jenis ini memiliki ikatan emosi dan fisik yang kuat (intimacy) melalui dorongan passion.

Cinta persahabatan sejati (companionate love). Didapatkan pada hubungan yang telah kehilangan passion tetapi masih memiliki perhatian dan intimacy yang dalam serta commitment. Bentuk cinta seperti ini biasanya terjadi antar sahabat yang berlawanan jenis.

Cinta semu (fatuous love), bercirikan adanya masa pacaran dan pernikahan yang sangat bergelora dan meledak-ledak (digambarkan “seperti angin puyuh”), commitment terjadi terutama karena dilandasi oleh passion, tanpa adanya pengaruh intimacy sebagai penyeimbang.

Cinta sempurna (consummate love), adalah bentuk yang paling lengkap dari cinta. Bentuk cinta ini merupakan jenis hubungan yang paling ideal, banyak orang berjuang untuk mendapatkan, tetapi hanya sedikit yang bisa memperolehnya. Sternberg mengingatkan bahwa memelihara dan mempertahankan cinta jenis ini jauh lebih sulit daripada ketika meraihnya. Sternberg menekankan pentingnya menerjemahkan elemen-elemen cinta ke dalam tindakan (action). “Tanpa ekspresi, bahkan cinta yang paling besar pun bisa mati” kata Sternberg.

Kasih Sayang
Kasih sayang adalah suatu perbuatan atau rasa untuk mengasihi seseorang dengan penuh rasa sayang, memberikan perasaan sayang kepada orang lain dengan tulus tanpa mengharapkan imbalan atau balas sayng dari orang tersebut. Kasih sayang juga bisa bermakna sebagai rasa suka, demen terhadap apa yang diinginkannya. Kasih sayang berupa perasaan seseorang yang timbul karena adanya rasa suka, dan setiap makhluk hidup mempunyai rasa kasih sayang.
Kasih sayang merupakan kunci dari segala kunci keawetan, kelangsungan, kelanggengan dalam berhubungan, baik dalam berkeluarga, dll.
Kemesraan
Kemesraan adalah antara cara mengekalkan keharmonian rumah tangga. Kemesraan adalah kunci pernikahan bahagia. Syangnya, tidak semua pasangan dapat mempertahankan nyala api kemesraan itu. Kemesraan adalah cara mengekalkan keharmonian rumah tangga. kemesraan adalah keindahan dalam berumah tangga. Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata.
Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu:
  • Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber atau genetal pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat.
  • Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun wal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
  • Kemesraan Manusia Usia Lanjut, Kemsraan bagi manusia berbeda dengan pada usia sebelumnya. Pada masa ini diwujudkan dengan jalan – jalan dan sebagainya.
Pemujaan
Pemujaan atau memuja adalah salah satu cara ritual mengagung agungkan sesuatu yang kita senangi. Pemujaan dapat dilakukan dengan memuja benda, roh atau yang lainnya. pemujaan juga identik karena adanya kepercayaan atau mitos terhadap sesuatu. Pemujaan dapat dilakukan dalam berbagai aspek seperti memuja pada leluhur,memuja pada agama tertentu dan kepercayan yang ada.
Pemujaan tidak hanya berupa religius, tetapi juga sosial, misalnya memuja seseorang karena keahliannya. Bahkan sekarang dalam hal berhubungan saling memuja adalah hal yang tidak aneh lagi.
Belas Kasih
Belas kasih adalah suatu sikap hati yang sangat mulia, adalah suatu manifestasi dari kecerdasan. Hati yang berbelas kasih bisa menghubungkan energi dan menginisiasi energi yang tanpa batas. Belas kasih itu sendiri merupakan suatu medan  energi yang sangat besar. Seorang yang berbelas kasih, akan bermurah hati dan mengalah saat menerima serangan dari pihak lawan, akan membalas sindiran dan olokan orang dengan senyuman, akan dengan besar hati memaafkan kesalahan dan kesalah pahaman orang lain. Belas kasih memperlakukan seseorang tidak membutuhkan ucapan kata-kata yang terlalu banyak, tersenyum simpul saja sudah bisa meneruskan pikiran baik belas kasih ini kepada orang lain. Belas kasih merupakan suatu energi yang nyata, dia bisa melumerkan es dan salju yang berada di dalam hati manusia.
Belas kasih merupakan suatu taraf kondisi bila seseorang bisa melepaskan keakuan sama sekali dan senantiasa berpikir demi orang lain. Hal ini juga merupakan pikiran baik yang murni dari seorang kultivator yang timbul setelah dia bisa melepaskan hasrat  keinginan dari kasih secara tuntas. Belas kasih bisa menggugah pikiran baik yang tersimpan dalam hati paling dalam setiap makhluk hidup.
Dengan menaruh hati belas kasih, dengan pikiran dan perilaku lurus, pasti akan tak terkalahkan. (Guan Ming/The Epoch Times/lin)








Manusia dan cinta kasih, kedua kata tersebut sangat pas bila diucapkan secara bersama. Manusia dan cinta kasih adalah dua hal yang sangat berkaitan. Setiap makhluk yang bernyawa pasti memiliki rasa atau perasaan cinta kasih. Cinta kasih adalah perpaduan kata antara kata cinta dan kata kasih. Sekilas, kata cinta dan kasih memiliki arti yang sama, tetapi kenyataannya sungguh berbeda. Meskipun berbeda, namun cinta dan kasih sangat berkaitan. Cinta kasih merupakan sesuatu hal yang terlihat mudah untuk diucapkan, tetapi sulit untuk diartikan atau dimengerti. Seseorang yang memiliki rasa cinta kasih tidak hanya sekedar rasa cinta kasih yang biasa saja, namun memiliki rasa yang luar biasa.

Cinta kasih memiliki tingkatan dan bentuk yang berbeda antara cinta yang satu dengan cinta lainnya. setiap manusia memang mempunyai rasa cinta kasih, namun memiliki tingkatan kebaikan yang berbeda – beda. Manusia tidak bisa lepas dengan yang namanya cinta, hampir setiap detik, menit, kegiatan, aktivitas manusia selalu berdampingan dengan cinta kasih. Manusia membutuhkan adanya cinta kasih, bisa dibayangkan apabila manusia tanpa cinta kasih, maka segala sesuatu yang dilakukannya terasa hampa, bahkan mungkin terasa aneh.
Jadi, manusia dan cinta kasih adalah pasangan yang tidak dapat dipisahkan sama halnya seperti manusia dan udara.


Selasa, 22 Februari 2011

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN


NAMA : Muhamad Asep Saputra
KELAS: 1IA09
NPM    : 54410563

Hakikat Manusia 

Manusia pada hakikatnya diciptakan Allah S.W.T. dengan segala kesempurnaannya. Manusia memiliki sesuatu yang lebih dan berbeda dengan makhluk Allah lainnya. Manusia diciptakan sebagai hamba Allah (’abdullah) khalifah di muka bumi ini. Sebagai hamba Allah, manusia berkewajiban untuk beribadah kepada-Nya. Dimana sebagai khalifah di bumi, manusia berkewajiban untuk memakmurakan bumi, melakukan melakukan perbaikan (ishlah) diatasnya, dan tidak malah membuat kerusakan diatasnya. Manusia adalah mahluk paling sempurna yang pernah diciptakan oleh Allah SWT. Kesempurnaan yang dimiliki oleh manusia merupakan suatu konsekuensi fungsi dan tugas mereka sebagai khalifah dimuka bumi ini.
Manusia atau orang dapat diartikan berbeda-beda menurut biologis, rohani dan istilah kebudayaan, atau secara campuran. Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (bahasa latin untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi. Dalam hal kerohanian, mereka dijelaskan menggunakan konsep jiwa yang bervariasi di mana, dalam agama, dimengerti dalam hubungannya dengan kekuatan ketuhanan atau makhluk hidup.










wujud manusia sebagai makhluk sosial

Manusia memiliki ruh dan jasad. Jadi, manusia memiliki ’unsur langit’ (yaitu ruh) sekaligus ’unsur bumi’ (yaitu jasad). Ruh cenderung menarik manusia kepada Penciptanya, sedangkan jasad cenderung menarik manusia kepada kecenderungan hewani. Kedua kecenderungan itu harus diseimbangkan. 


Kebudayaan 
Kebudayaan tumbuh akibat adanya perbedaan antara unsur kehidupan atau cara hidup manusia yang satu dengan manusia lainnya yang membentuk suatu kebudayaan yang baru dan diwariskan dari generasi ke generasi. Kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalambahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.











                                                          Gamelan Band



Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Ada beberapa definisi kebudayaan menurut para ahli, diantaranya sebagai berikut : 

   Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.

        Menurut Koentjaraningrat (2000:181) kebudayaan dengan kata dasar budaya berasal dari bahasa sangsakerta ”buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau “akal”. Jadi Koentjaraningrat, mendefinisikan budaya sebagai “daya budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa, sedangkan kebudayaan adalah hasil dari cipta, karsa dan rasa itu. 

        Clifford Geertz mengatakan bahwa kebudayaan merupakan sistem mengenai konsepsi-konsepsi yang diwariskan dalam bentuk simbolik, yang dengan cara ini manusia dapat berkomunikasi, melestarikan, dan mengembangkan pengetahuan dan sikapnya terhadap kehidupan. 

        E. B Taylor, dalam bukunya “Primitive Cultures”, mengartikan kebudayaan sebagai keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, kemampuan yang lain serta kebiasaan yang didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat. 

                  Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
·       
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. 


Kepribadian Bangsa Timur 

Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan kepribadian yang mempunyai sifat tepo seliro atau memiliki sifat toleransi yang tinggi.
Dalam berdemokrasi bangsa timur umumnya aktif dalam mengutarakan aspirasi rakyat. Seperti di negara Korea, dalam berdemokrasi mereka duduk sambil memegang poster protes dan di negara Thailand, mereka berdemokrasi dengan tertib dan damai.
Kepribadian bangsa timur juga identik dengan tutur kata yang lemah lembut dan sopan dalam bergaul maupun dalam berpakaian. Terdapat ciri khas dalam berbagai negara yang mencerminkan negara tersebut memiliki suatu kepribadian yang unik. Misalnya masyarakat Indonesia khususnya daerah Jawa. Sebagian besar mereka bertutur kata dengan lembut dan sopan.

Bangsa timur erat kaitannya dengan rasa sosialisasi dan rasa solidaritas yang tinggi. Misalnya saling tolong menolong dan bergotong royong yang dilakukan bersama-sama. Hal tersebut bagi bangsa timur merupakan suatu sikap yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan.
Bangsa timur juga memiliki kebudayaan yang masih kental dari negara atau daerah masing-masing. Masih ada adat-adat atau upacara tertentu yang masih dilaksanakan oleh bangsa timur. Misalnya bangsa Indonesia masih banyak yang melaksanakan upacara-upacara adat dan tarian khas dari masing-masing daerah. Contohnya daerah Bali yang masih melaksanakan tarian khas daerahnya yaitu tarian pendet, kecak, tarian barong.
Terbuka dengan negara lain merupakan salah satu kepribadian yang dimilki oleh bangsa timur. Mereka menjalin kerjasama antara bangsa yang satu dengan bangsa yang lain yang tergabung dalam ASEAN. 


Bagan Psiko-Sosiogram
Berikut ini merupakan contoh dari bagan Psiko-Sosiogram manusia:

Nomor 7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Karena sistem kerjanya secara tidak sadar atau bekerja dengan sendirinya.

Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Karena sistem ini hanya manusia itu sendiri yang mengetahuinya, hanya dia seorang dan tidak ada orang lain yang mengetahuinya.

Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. kebalikan dari nomor 5, ini berarti manusia mengungkapkan kepada orang lain apa yang ada di pikirannya seperti perasaan, pengetahuan dan sebagainya.

Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Bisa dibilang disinilah tempat manusia untuk meminta bantuan, karena manusia tidak dapat hidup sendiri dan saling membutuhkan antara manusia yang satu dengan yang lainnya. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini.

Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli dan lainnya.

Nomor 1 disebut lingkaran hubungan jauh yang berarti pikiran dan gagasan manusia tentang berbagai macam hal baik positif ataupun negatif.

Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai. 


Unsur Kebudayaan Universal 

7 unsur kebudayaan universal yang disebut cultural universals, yaitu sebagai berikut :
1.      Sistem kepercayaan(sistem religi)
2.      Sistem pengetahuan
3.      Peralatan dan perlengkapan hidup manusia
4.      Mata pencaharian dan sistem-sistem ekonomi
5.      Sistem kemasyarakatan
6.     Bahasa
7.      Kesenian 

Urutan unsur-unsur kebudayaan di atas menurut Koentjaraningrat didasarkan pada mudah atau susahnya suatu unsur kebudayaan mengalami perubahan. Artinya, unsur kebudayaan yang ada pada nomor urut pertama dianggap sebagai unsur kebudayaan universal yang paling sulit berubah, dan sebaliknya.










Pesta Iraw Tengkayu



Wujud Kebudayaan

J. J Honigmann (dalam Koenjtaraningrat, 2000) membedakan adanya tiga ‘gejala kebudayaan. wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga: gagasan, aktivitas, dan artefak.
  • Gagasan (Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
  • Aktivitas (tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan didokumentasikan.
  • Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.


Berdasarkan beberapa pengertian dan teori yang dikemukakan diatas, maka penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa manusia dan kebudayaan adalah hal yang sulit untuk untuk dipisahkan. Manusia memiliki unsur budaya atau kebudayaan, oleh karena itu manusia dan budaya atau kebudayaan adalah hal yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Pada jaman dahulu kebudayaan berawal dari adat istiadat suatu daerah tentang apa yang dipercayainya (mitos), diantaranya kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap sakral, dan masih ada sampai sekarang bahwa kebudayaan masih mengandung sistem kepercayaan religi, tidak dapat dipungkiri bahwa kebudayaan itu akan terus ada karena masyarakat akan terus melestarikannya.
Kebudayaan disetiap daerah pasti berbeda dengan daerah lainnya, seperti contoh kebudayaan bangsa timur dengan kebudayaan bangsa barat, kebudayaan jawa dan sunda, dan lainnya. Seiring dengan perkembangan jaman, banyak kebudayaan yang hampir hilang atau bahkan sudah tidak ada lagi mungkin akibat pengaruh globalisasi. Selain itu, dengan adanya pengaruh globalisasi kebudayaan pada saat ini tidak hanya didasari dengan unsur kepercayaan (mitos), namun sudah didasari atas unsur pengetahuan, bahasa, bahkan kesenian. Sebagai contoh kebudayaan Garut, mungkin kita hanya melihat seperti pertandingan adu domba, namun itu merupakan suatu kebudayaan daerah garut yang harus dilestarikan. Oleh karena itu, manusia dan kebudayaan tumbuh secara bersama, kebudayaan tumbuh akibat adanya suatu kebiasaan masyarakat. Kebudayaan juga dapat dipengaruhi oleh unsur eksternal, tidak hanya dari daerah atau masyarakat itu sendiri.
 




 
Referensi